Thursday, August 12, 2004

  I'M PROUD AND ALSO SAD...



he rejected it...


I better write it in Bahasa.. sebenarnya dia memang tidak mau kuliah di universitas negeri, karena pada bulan January 2004 dia sudah diterima di UPH, dengan ranking 1 dan bebas uang pangkal (padahal lulus SMA pun dia belum). Jadi setelah itu dia benar-benar tidak mau ke universitas negeri. Tapi waktu diwisuda SMA, saya kaget dengan prestasinya yang bisa meraih nilai matematik tertinggi dan nilai IPA ketiga terbaik. Dia memang sering ikut lomba matematik, dan memenangkannya. Dari situ obsesi saya akan kuliah di negeri bangkit lagi, jadi saya berusaha untuk membeli formulir SPMB (walaupun sudah terlambat kata pak gurunya), bayangkan saya datang sendiri ke UI untuk membelinya sementara dia memang sudah tidak peduli, dan saya yang mempersiapkan semua keperluannya seperti pas poto dsbnya, ketika dia bertanya apa yang harus dipilih, saya jawab pilihlah ITB saja. (obsesi ibu), lalu saya bujuk dia untuk ikut test, akhirnya dia mau (tapi tidak pernah belajar), walaupun saya tidak berharap banyak. (karena saya tahu pasti dia hanya akan mengerjakannya asal2an).

Tapi ternyata dia diterima, tapi walaupun apa yang terjadi tidak merubah pendirian dia untuk tetap di UPH. Tapi saya bangga ternyata dia dapat diterima di ITB.. walaupun dia akhirnya lebih memilih UPH sebagai tempat dia menuntut ilmu...

Semoga kamu bisa bertanggung jawab atas pilihanmu Nak!.. Although it's hard for me to accept his choice at first but I have to respect it.. and now I could accept it. I wish you'll be success on your future, you had proved it to me that you could go to ITB.. I'm proud of you son!



eXTReMe Tracker